Teruntuk bunda-bundaku yang suka produktif, nggak ada salahnya untuk bekerja (di rumah) sambil mengurus rumah tangga. Pastinya, di kehidupan sebelum menikah kita punya kehidupan gadis yang tak terbatas, tapi justru kehidupan berkeluarga ini jauh lebih menyenangkan dan berharga, trust me! Neither you are a chef, b/vlogger, painter, decorator, designer, etc. this one is for you.


Mungkin ada sedikit pemikiran tentang bagaimana kita tidak lagi memiliki waktu luang saat sudah punya anak. Suami harus bekerja sehingga jarang berada di rumah dan kita sebagai istri harus menjalankan kewajiban sebagai ibu rumah tangga. Mengingat profesi menjadi konten kreator dalam industri kreatif maupun pebisnis, pekerjaan rumah tangga bukanlah penghalang untuk menjadi tidak produktif. Namun, batas-batas produktif tetap harus dengan kesepakatan bersama dengan suami dan sesuai dengan syariat agama. Berkarya dan bekerja dari rumah juga bisa kok. Berikut tips-tips untuk terus produktif walaupun di rumah aja.

1. Don't Lose Your Priority


Apa hal yang mendorong kita untuk menjalankan ini semua? Apakah ini berguna atau hanya untuk senang-senang saja? Yuk, pilah hal-hal mana yang prioritas. Jika membuat konten atau mengerjakan pekerjaan adalah menjadi pekerjaan utama, please don't! Sudah seharusnya menjadi istri dan ibu rumah tangga adalah prioritas nomor 1 dan itu adalah pekerjaan utama kita sebagai seorang istri. Jadikanlah beberapa pekerjaan tersebut menjadi tujuan sampingan untuk menunjang atau recharge your energy agar lebih merasa hidup alias tidak bosan.

Aku ingin menjadi istri teladan dan ibu rumah tangga yang sukses
 
 Great!  Yuk, memilih konten yang lebih dekat dengan keprofesian kita sebagai istri/ibu rumah tangga, tidak perlu memaksakan kehendak sehingga meninggalkan pekerjaan rumah tangga. Goals atau tujuan yang tepat bisa bermacam-macam, menjadi super chef yaitu membagikan resep makanan kemudian membagikan tips-tips skincare, atau berbagi tips untuk dekor.

Aku terpaksa harus bekerja untuk membantu keluarga
 
We salute you moms! Alangkah baiknya jika kita sebagai istri/ ibu membantu keluarga dari rumah. Rejeki keluarga tidak akan ke mana. Cobalah secara bergantian jika suami tidak lelah untuk menjaga si kecil walau hanya 1 jam, maksimalkan untuk membuat konten secara efektif.


2. Write Your Plans


Secara pribadi, aku orangnya suka segala sesuatu yg tertata termasuk pekerjaan rumah tangga. Aku suka bikin checklist hari ini mau ngapain aja dari pagi - malam. Ini juga berlaku utk bikin konten. Pastikan tulis dari hari ke hari konten apa yg hendak kita garap, semakin banyak ide semakin bagus, tapi baiknya dimulai dari yg paling sederhana dulu. Contoh

Senin: tutorial dekor living room
Selasa: tutorial dekor bedroom
Rabu: rest
Kamis: post foto jadi dekor livingroom
dst

Dengan menulis daftar tsb, kita bisa lebih dispilin dan pikiran jauh lebih tenang ketimbang banyak ide tapi tidak ditulis dan ditata.

3. Make Some Drafts




Membuat konten lebih dari 1 dalam sehari mungkin bukanlah hal baru dan ini benar-benar efektif untuk membuat stok di hari-hari yang akan datang. Mungkin kelihatannya sepele dan dalam seminggu bisa jadi kewalahan membuat konten berlebih untuk kepentingan stok, tapi dengan cara membuat kemiripan antara 1 draft dengan yang lain, ini akan mempersingkat waktu bahkan menambah kuantitas stok.

Contoh: membuat beberapa potongan klip video dari hari ke hari atau dalam 1 hari (walaupun beda topik) kemudian sedikit demi sedikit dirangkain di hari-hari yang lain

Secara pribadi, untuk menulis blog, aku dapat membuat 3-4 topik blog walaupun tidak selesai secara utuh, kadang hanya mengetik poin-poinnya saja. Kemudian di hari-hari lain aku mengisi satu demi satu draft-draft tersebut sehingga sudah ada konten mendatang. Jangan khawatir, 3 konten cukup untuk seminggu. Sehingga, dalam 2 - 3 minggu, kita bisa dengan santainya mengunggah tanpa harus terbebani konten apa yang harus dibuat di hari esok.

4. Set Timer



Jujur ini agak konyol, but it work! Beberapa kali aku terapkan nge-set timer untuk tahu seberapa lama aku mengerjakan pekerjaan aku. Ini bisa menjadi pengingat bahwa waktu kita untuk bkerja tidak perlu waktu yang lama karena tentunya ada banyak hal lain yang perlu dilakukan. Misalnya, hendak mengedit video, aku akan menghabiskan waktu 30 menit untuk mengedit video. Pasang alarm 30 menit and you are ready to edit your video. Setelah waktu 30 menit habis selesai dan ternyata masih belum selesai mengedit, kita bisa berhenti dan kembali kepada pekerjaan rumah tangga. 


5. Don't Push Yourself

Ada beberapa ibu yg cukup shock dengan kehidupan setelah mempunyai anak karena keterbatasan waktu. Hal ini lumrah dan dirasakan oleh semua ibu. It's okay mom, jangan paksa diri kamu utk berbuat lebih, because you've already did that to your family. Buatlah konten-konten yang dirasa ringan tanpa membebani jiwa raga. Contoh kecilnya aja dari yg suka bikin video, beralihnya dengan membuat foto. Tidak sanggup membuat foto, mgkn bisa dengan tulisan. Selalu ada alternatif output untuk tetap berkarya. Kemudian, cobalah untuk membuat draft-draft secara berkala, walaupun tidak selesai setidaknya ada konten baru yang akan menyusul atau dengan kata lain membuat beberapa konten dalam sehari untuk stok jika memungkinkan.


6. Take A Moment (or maybe more)


Me time is very important. Tidak ada salahnya dengan beristirahat. You do more on real life. Bekerja merupakan kewajiban utama suami. Jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan suami, apalah yg kita lakukan ini perlu atau tidak, berlebihan atau tidak. Jangan melakukan suatu pekerjaan terlalu berlebihan selain berumah tangga karena memang itu adalah profesi utama kita sebagai istri dan ibu. Sebagai pelaku industri kreatif, hal ini merupakan sebuah hobi yg menyenangkan bahkan menghasilkan. Namun perlu diingat bahwa kita perlu memprioritaskan keluarga.


Itulah beberapa tips dari aku. Semua murni dari pengalaman aku dan beberapa ibu konten kreator online. Pastinya ada trial dan error. Mungkin ada beberapa hal yang ga bisa sesuai ekspektasi tapi tidak apa. Selalu ingat bahwa ada prioritas yang lebih penting lagi ketimbang ini semua yaitu diri kita sendiri, anak dan suami. It is all about ego. Mungkin kita tidak lagi bisa seproduktif dulu sebelum berkeluarga, tetapi dengan multi tasking ini diharapkan kita bisa lebih menginspirasi dan berguna terhadap sesama. 

Good luck moms!


Pernah nggak sih Moms berada di situasi Mom Shaming? Mom shaming adalah sebuah hujatan yang dterima oleh seorang Ibu. Kalau kamu pernah menerima Mom Shaming, jangan sedih moms karena kamu nggak sendirian (akupun udah pernah berkali-kali). Ironisnya, Mom Shaming ini terjadi lebih sering di lingkungan keluarga, contohnya yang paling sering adalah ayah dan ibu kita, bahkan tidak dipungkiri lagi bisa terjadi diantara kita dan suami. Nah, untuk itu ada beberapa hal yang perlu kita yakini supaya Mom Shaming tidak menjadi sesuatu yang membuat kita resah, karena pada dasarnya yang paling mengenal diri dan keluarga kecil kita adalah kita sendiri.

Have you ever been in a Mom Shaming situation? If you've ever accepted Mom Shaming, don't be sad moms because you're not alone (I've been there many times). Ironically, Mom Shaming occurs more often in the family environment, for example, the most frequent is our mother and father, it can't even be denied between us and our husbands. Well, for that, there are several things we need to be sure of so that Mom Shaming doesn't become something that makes us restless, because basically, we are the ones who know ourselves and our little family the most.

1. Be Confident

Selalu percaya diri adalah kunci dari #MomShaming loh. Jika kita sebagai seorang Ibu sudah paham betul akan kemampuan kita dan berbagai pengetahuan seputar parenting, bisa jadi ini tameng yang baik pada saat momen #MomShaming terjadi. Jangan lengah! Percaya diri akan membuat segala MomShaming membal dan tidak mempan terhadap kita, karena kita tahu sejauh mana peran kita sebagai Ibu. Kalaupun ragu akan sebuah pernyatan ataupun argumen yang dilemparkan pada kita, selalu tanamkan pemikiran untuk tabayyun alias pelajari kembali, Googling atau tanya ahli-ahlinya, apa betul jika anak begini akan begitu, apa benar begitu akan begini. 

Always confident is the key to #MomShaming. If we as mothers really understand our abilities and various knowledge about parenting, this could be a good shield when #MomShaming occurs. Do not be careless! Confidence will make all MomShaming dodged and not work against us, because we know the extent of our role as mothers. Even if you have doubts about a statement or argument thrown at us, always plant the thought for tabayyun aka re-learning, Googling or asking the experts, is it true if a child is like that, will it really be like this, and else.

2. Be Knowledgeable


Read and research is very important! Mengapa ini sangat penting untuk dilakukan? Pada dasarnya, kita menjadi seorang ibu memang tidak ada panduannya melainkan ini adalah hal alamiah yang akan dialami oleh semua perempuan, yang bisa kita lakukan adalah terus belajar mengenai ilmu-ilmu yang dirasa perlu dalam melengkapi cara mendidik anak hingga kesehatan ibu dan anak. Ilmu tsb juga otomatis akan memperkuat pilar-pilar parenting kita sebagai salah satu orang tua yang berperan penting terhadap anak kita, BUKAN orang lain. Selalu ingat bahwa kita sebagai orang tua adalah YANG PALING TAHU akan keadaan keluarga.

Read and research is very important! Why is this so important to do? Basically, being a mother does not have a manual guide but this is a natural thing that will be experienced by all women, what we can do is continue to learn about the sciences that we feel are necessary in complementing how to educate children to maternal and child health. The knowledge will also automatically strengthen our parenting pillars as parents who play an important role in our children, NOT other people. Always remember that we as parents are KNOW BEST of the family situation.

3. Husband to The Rescue

Kalau kita sudah tidak bisa berkutik, suami bisa jadi "pahlawan" kita di situasi #MomShaming. Pastikan kita selalu berkomunikasi dan diskusi tentang hal-hal seputar anak, parenting dll setiap hari. Hal ini akan membentuk sebuah mindset dan prinsip yang tentunya sudah kalian sepakati alias kompak, sehingga pada saat situasi #MomShaming hadir, suami bisa menolong kita pada saat kita lengah.

If we can't dodging this situation, husbands can be our "heroes" in the #MomShaming situation. Make sure we always communicate and discuss things about children, parenting, etc. EVERY DAY. This will form a mindset and principles that of course you have agreed on, so that when the #MomShaming situation is present, husbands can help us when we are careless.


4. Just Ignore!

Sepertinya pribahasa diam adalah emas sangatlah cocok bagi kita yang sudah enggan berurusan dengan #MomShaming. Diam bukan berarti kalah atau bahkan tidak bisa melawan, ada kalanya kita perlu diam hanya untuk tidak berlarut-larut atau memperpanjang pembahasan istilahnya "iyain aja lah biar cepet" hahaha. Jadikanlah situasi diam ini sebagai pembelajaran akan karakter orang-orang tsb agar suatu saat kita bisa lebih hati-hati dalam berbicara dalam topik tsb, mungkin lain kali kita tidak usah membicarakan topik tsb untuk menghindari #MomShaming atau jika bukan kita yg memulai, bicarakan saja hal lain karena kita tahu tidak ada untungnya/baiknya jika diteruskan.

It seems the saying silence is gold is perfect for those of us who are already reluctant to deal with #MomShaming. Silence does not mean defeated or even not being able to fight, there are times when we need to be silent just to not drag on or prolong the discussion the term "just let it be and make it end" lol. Make this silent situation a lesson for the character of these people so that one day we can be more careful in speaking on the topic, maybe next time we don't have to talk about the topic to avoid #MomShaming or if we don't start it, just talk about it other because we know there is no benefit / good if it continues.


Assalamualaikum!


Hi guys. In this post, I want to share about Halal Korean Products. We know that Korean Skincare is trending, especially in Indonesia. Besides their quality, Korean beauty is a pioneer of healthy glowing skin/glass skin which is our desire to look beautiful.


On the other hand, the majority of Indonesia people are Muslim which is we need to understand the halal status of a product and sometimes we forget that the halal status of a beauty product also needs to be considered in addition to food because beauty products are also consumed indirectly by our skin.


DISCLAIMER!!!
Brands that are not here are not necessarily halal, I might not have updated myself. This brand list is the pure result of my observation through various halal articles, ingredients analysis, skincare experts, even from the acknowledgment of the brand itself. I am not an expert or even an ustazah


here is a list of Halal Korean brands:


Aromatica
A true
Banila Co
Belif
Bellflower
Benton
Charis
CHOBS
Cosmax
COSRX
Enature
Gilla8
Innisfree
JNH
Klairs
Klavuu
Krave
Laneige
Lagom
Lee Gee Haam
Mamonde
Primera
Purito
Pyun Kang Yul
Simplistic
Sioris
Sulwhasoo
Sunwoo Cosme
Talent Cosmetic
Whamisa




P.S
Anything that doesn't contain animal-derived is Insyaallah halal. Some of the products may contain animal-derived/profane ingredients. Carefully inspection of ingredients is required




*will update as time goes on. If you have info about halal products from Korean brands, please do not hesitate to give some input. I will appreciate it. Sharing is caring 💖


Perkara Halal dan Haram bukanlah hanya untuk makanan saja, tetapi juga berlaku untuk produk kecantikan dan kesehatan. Secara tidak sadar, kita telah mengkonsumsi produk-produk yang mungkin kita tidak tau status kehalalannya seperti apakah sampo, pasta gigi, atau sabun cuci muka yang kita gunakan halal atau tidak. Bagaimana caranya kita tahu bahwa produk-produk yang kita konsumsi adalah halal?


Secara umum, segala sesuatu yang halal pastinya telah sesuai dengan syariat Islam. Ini meliputi dari proses pembuatan, transaksi sampai kepada distribusinya. Ada anggapan yang mungkin kita juga pikirkan bahwa skincare maupun kosmetik sangatlah berbeda dengan makanan karena mereka tidak secara langsung dikonsumsi, melainkan hanya sekedar di permukaan luar atau kulit saja (tidak dimakan). Tetapi, dari segi ilmu kesehatan, beberapa kandungan skincare tidaklah semuanya baik untuk ibu hamil dan menyusui karena akan menimbulkan kecacatan pada janin, yang artinya produk-produk yang dikonsumsi di luar juga berpengaruh secara lahir dan batin.


إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِى الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِى الْحَرَامِ كَالرَّاعِى يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ مَحَارِمُهُ

Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram. Sebagaimana ada pengembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya.

(HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599)

Dari hadits tersebut, telah diterangkan bahwa jika adanya ketidak jelasan, maka perkaranya menjadi Syubhat atau samar yang mana sangat disarankan kepada kita untuk menghindarinya, karena pekara Syubhat bisa menjerumuskan kita pada perkara haram.


Nah, kira-kira apa sih yang membuat skincare atau kosmetik halal? Ini penjabarannya,

1. Cruelty Free

Memang tidak disebutkan dan dijadikan acuan untuk sebuah produk menjadi halal karena cruelty free, tetapi dengan label Cruelty Free maka kita jadi benar-benar tahu bahwa produk tersebut dilakukan dengan baik tanpa melibatkan kekerasan kepada hewan. Jika produk tersebut melibatkan hewan sebagai percobaan dan menyiksanya tentu ini menjadi perkara haram karena dalam proses pembuatannya telah menggunakan binatang sebagai media kekerasan. Negara Indonesia sendiri, untuk masuk dalam sertifikasi halal, hanya mengkurasi produk-produk dengan menelaah kandungan dari produk-produk saja, tidak mencakupi kepada proses pembuatan dari produk-produk yang dikurasi. Fatwa MUI sendiri belum ada yang membahas animal test diperbolehkan atau tidak


Adapun dari sisi yang lain yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita menyiksa hewan dan memerintahkan membunuh dan menyembelih dengan cara yang baik. Maka permasalahan ini membutuhkan pertimbangan dan pemikiran. Semoga Allah menunjukkan kebenaran kepada kita.”[1]


Syaikh Abdul karim Al-Hudhair ditanya,

: هل يجوز للمسلم أن يشرح حيوانات مثل الفئران لأغراض علمية وإن كان كذلك فما حكم الخنزير ؟؟؟

Apakah diperbolehkan bagi seorang muslim memotong/mencincang hewan semisal tikus dan kelinci untuk tujuan penelitian ilmiah, juga apa hukumnya pada hewan seperti babi?

 

Beliau menjawab,

الجواب : الحمد لله ، لا مانع من تشريح الحيوانات والحشرات وغيرها لأغراض علمية للمصلحة الراجحة ، وكذلك تشريح الآدمي للتعلم ، شريطة أن لا يكون المشرح مسلما ، لأن حرمة المسلم بعد موته كحرمته في حياته ، وتشريح الخنزير لأغراض علمية لا بأس به ، وهو نجس فلا بد من مسه بحائل ، وإن احتيج إلى مباشرته فلا بأس على أن تغسل الأيدي بعده

 

“Alhamdulillah, tidak ada larangan untuk memotong/mencincang hewan, serangga dan hewan lainnya untuk keperluan penelitian ilmiah demi kemashalahatan yang lebih baik. Demikian juga pemotongan/cincang untuk proses belajar. Dan jika pemotongan (pembedahan) pada objek manusia maka hendaknya jangan menggunakan jasad seorang muslim, karena kehormatan seorang muslim setelah matinya sama dengan kehormatannya ketika hidup.

Adapun pemotongan/cincang hewan babi untuk tujuan ilmiah, maka tidak mengapa. Babi adalah najis, maka menyentuhnya harus dengan memnggunakan penghalang (sarung tangan). Jika butuh untuk menyentuhnya langsung maka tidak mengapa, nanti ia membersihkan kedua tangannya setelahnya.”[2]

Kesimpulan:

boleh melakukan berbagai percobaan kepada hewan, percobaan untuk keperluan penelitian ilmiah demi kemashalatan manusia. Di sini yang artinya,  label ANIMAL TESTING adalah tidak mengapa. Ini berlaku kepada produk-produk kesehatan seperti vaksin, obat-obatan yang mana produk tersebut krusial untuk kesehatan manusia sehingga tes laboratorium pada hewan diperbolehkan.


Namun, bagaimana dengan penyiksaan hewan? Bagaimana hukumnya? 

Terdapat banyak dalil shahih dari Nabi shollallahu alaihi wasallam tentang larangan menyiksa binatang. Nabi melaknat orang yang memberi tanda (yang menyakitkan) pada wajah hewan atau memukul wajah hewan


 أَمَا بَلَغَكُمْ أَنِّي لَعَنْتُ مَنْ وَسَمَ الْبَهِيْمَةَ فِي وَجْهِهَا أَوْ ضَرَبَهَا فِي وَجْهِهَا 


Tidakkah sampai berita kepada kalian bahwa aku melaknat orang yang memberi tanda (yang menyakitkan) pada wajah binatang ternak atau memukul binatang ternak itu pada wajahnya?! (H.R Abu Dawud, dinyatakan shahih sesuai syarat Muslim oleh Syaikh al-Albaniy) 

Sahabat Nabi Ibnu Umar radhiyallahu anhu pernah melihat 2 pemuda yang menjadikan seekor burung sebagai sasaran memanah. Maka beliau melaknat perbuatan itu sambil menyampaikan hadits Nabi shollallahu alaihi wasallam tentang larangan menjadikan makhluk bernyawa sebagai sasaran (menembak, melempar panah, atau sasaran senjata lainnya): 


إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ مَنْ اتَّخَذَ شَيْئًا فِيهِ الرُّوحُ غَرَضًا 


Sesungguhnya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam melaknat orang yang menjadikan makhluk bernyawa sebagai sasaran (H.R Muslim)

Hal ini adalah bimbingan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam kepada kaum muslimin agar bersikap kasih sayang terhadap makhluk hidup, meski hanya binatang.

Kesimpulan:

Suatu hal yang melibatkan kekerasan kepada hewan maka laknatlah orang tsb. Relevansi dengan ANIMAL TESTING ialah dekat dengan penyiksaan hewan. Tes terhadap binatang bisa jadi telah melibatkan kekerasan kepada hewan secara tidak langsung, misal ada ketersengajaan pihak lab untuk mencelakakan hewan tsb. Nah, proses pembuatan ini lah yang menjadi Syubhat jatuhnya sehingga baiknya kita hindari terutama untuk produk kosmetik yang mana tujuan kosmetik lebih mengedepankan kepada kecantikan lahiriah bukanlah kesehatan. Toh, sekarang sudah banyak kosmetik yang tidak menggunakan hewan sebagai bahan percobaan sehingga banyak opsi untuk menjadi pilihan kita dalam membeli kosmetik.


2. Vegan

Tren Vegan memang sedang naik di tengah industri kecantikan saat ini. Selain karena lebih aman untuk kulit (terutama pemilik kulit sensitif), bahan tumbuh-tumbuhan juga menjadi alternatif yang baik untuk mengurangi atau menghindari penyiksaan hewan. Banyak orang yang kontra dengan penyiksaan hewan terutama para influencer sehingga industri kecantikan mulai sadar akan perubahan ini dengan alasan mencintai bumi lebih. Tak hanya itu, kini industri kecantikan kian merambah kepada tujuan eco friendly demi bumi yang lebih bersih. 

Mengapa label Vegan menjadi salah satu alasan yang kuat untuk membuktikan bawah brand/produk tersebut halal atau tidak?

Produk yang tidak mengandung bahan-bahan hewan seperti contohnya yang sering ditemui yaitu lemak hewan, bisa menjadi haram karena sifatnya najis. Bahan-bahan apa sajakah yang cenderung tidak halal?

a. Lanolin

b. Shellac

c. Glycerine

d. Squalene

e. Guanine

f. Oleic Acid aka oleyl stearate, oleyl oleate or tallow

g. Stearic Acid

h. Carmine cochineal, natural red 4, E120, dan C.I 75470

i. Collagen

j. Keratin

k. Gelatin


Jika sebuah produk berlabel vegan dan mempunyai salah satu kandungan di atas, maka bahan tsb terekstrak dari tumbuh-tumbuhan contohnya Stearic Acid yang biasanya diekstrak dari lemak babi/sapi/domba, sudah ada substansinya pada tumbuh-tumbuhan.

Bagaimana dengan alkohol? Alkohol kan haram.

Ya! Jika diminum maka hukumnya HARAM. Tetapi, alkohol adalah haram secara maknawi yang artinya ia tidak najis. Jika suatu bahan merupakan najis, otomatis haram. Tapi tidak dengan yang haram, mereka belum tentu najis, salah satu contohnya ialah alkohol. Bisa cek di dakwah ustadz-ustadz terkemuka di bawah ini.



3. Label HALAL

JELAS! Produk yang berlabel halal adalah HALAL. Produk atau brand yang sudah bersertifikasi halal telah melalui beberapa tahap dalam kurasi LPPOM MUI, sehingga jelas dan tidak perlu ragu kembali untuk mengkonsumsinya.


Tetapi, apakah yang tidak berlabel HALAL MUI maka tidak halal? Belum tentu.


Kita bisa cek produk-produk yang sudah bersertifikasi halal versi non-Indonesia seperti JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia) dan IFANCA (Islamic Food And Nutrition Council of America)


Sudah berlabel HALAL, namun proses pembuatan/distribusi/transaksi tidak halal, bagaimana statusnya?


Terkadang manusia khilaf atau bahkan salah karena manusia tidak sempurna. Kembali lagi pada kita sebagai manusia yang cermat membeli. Kalau kita sudah tau produk/jasa tsb tidak halal, maka baiknya kita hindari saja. Wallahu 'Alam Bishawab


Baca di sini untuk tahu produk skincare korea yang halal


Source:

[1] Irsyadaat litthobibil Muslim hal. 12, bisa diakses juga di http://www.saaid.net/tabeeb/22.htm




Many products are created to fulfill a significant market. The more demands and needs that are desired by the community eventually give birth to tantalizing products. However, more choices create confusion, is every product necessary to use? Check out some products that we shouldn't buy to save more on your expenses

1. Primer

This is an on and off kind of product. Primer claimed to give the best base before your makeup, prepare your skin, or apply more layers so that it does not directly touch your skin. But actually, your skincare routine can already be a strong base for your skin before you start makeup. If our skin is dry, just do your skincare routine like a usual basis, for example, hydrate it or moisturize then lock it all in sunscreen, and that also applies to people with oily skin. Logically, that if you buy a primer, it's the same thing as we add 1 more product in our makeup routine, which is unnecessary and instead drags all of the active function of the skincare that we have already used. Yes, for those who have large pores, don't forget to do the double cleanse, or maybe triple cleanse! Be careful for those who like to use a pore filler because if you don't wash your face after, then the primer will clog pores which actually trigger acne. Remember, skincare first makeup second

2. Emulsion

The product that is written as the emulsion is actually the same as moisturize and even the price is more expensive than serum. If emulsion claims to moisturize, just choose an emulsion or moisturizer, you don't need both. This product is really trending among Korean women, especially for glass skin results, so they add more emulsions in their skincare regimen. In addition to spending more, their position is the same, so if you do not use one of them, it does not matter, it's better to use the moisturizer again in other words double moisturizing.

3. Eye Cream

This might be a debate, but according to my opinion also from the analysis and reviews of existing skincare experts, that eye cream is not important. If dry is the main problem of the area under our eyes, then why not double moisturize under the eyes? Moisturizers that we use all over the face can be used again on under eye area. If the main problem is dark undereye, this should be explored again, is it genes or because we often stay up late? If you often stay up all night then the solution means to change your sleep patterns or in other words don't stay up all night again, and I have proven that during the completion of the thesis. If you really want to try. Indeed there are eye cream products with exceptional ingredients or guarantee our undereye looks healthy young and radiant, but at an exorbitant price, in my opinion, it's better to buy a complete range of skincare routines rather than just eye cream.

4. Bronzer

As for the gimmick product, if you think about it, bronzer is not important. People like to misinterpret that contours are the same as bronzers or vice versa. The answer is, NO. The definition of the bronzer itself is a powder whose function is to give the impression of warmth on our faces whose application is on areas of the face that tend to be directly exposed to sunlight. So if indeed the goal is to want sunkissed glow or tanning look, so bronzer, might be your weapon.

5. Lip Primer

Shortly, lip primer that functions like eye primer is to improve the color quality of the lipstick is zero. Indeed, the color of the lipstick tends not to come out if we use it above the original color of our lips but without our lip primer, we can outsmart it. The easy and efficient technique is to simply apply the concealer or foundation above the lip as a base, after that, you can apply lipstick on it.


See in Bahasa Indonesia in here



Ada yang baru dari tanah air, yaitu Liplove dari Saint by Sandra. Brand kosmetik keluaran selebriti Sandra Dewi ini ternyata NO PLAY PLAY untuk urusan kualitas. Jujur, sanga terpukau dengan imej dari brand yang ingin ditampilkan oleh Sandra Dewi. Sekilas mengingatkanku akan brand dari Michelle Phan yaitu EM Cosmetic, dengan vibe american style but with a touch of korean trend, minimalist. Here is the reveal




Liplove merupakan produk keluaran terbaru dari Saint yang mana merupakan produk multifungsi untuk pipi dan bibir. Rilis dengan 6 varian warna, dengan harapan dapat digunakan untuk semua warna kulit Indonesia. Aku dikirimin warna A Lot Like Love, Love You 3K, dan Lovestruck.


As you can see, a lot of scratched on the tube, means they are my truly warrior. One of my favorite lipstick brand from Indonesia, @posybeauty.id . They are so underated and i think you should have them in your nude collection kit. Perfect for a beginner, simple moms, career women, it-girls, you name it.

This brand really prioritizes certification because they dont play! Cruelty free, Paraben free, Halal MUI, vegan, and last but not least BPOM certified! What i like is their quality the most. I adore their texture because it is super light weigthed, feel like water when i apply em on my lips, so you might feel nothing to wear. Matte but not dry, contains vit E for anti aging, in other words they nourish your lips. I notice they don't have any scent which is i love.

They claim their finish are soft matte which is entirely true. Kissproof? Not really, i guess it won't last for like 3 hours and more. My favs are Greed and Pride, really elevate my medium to tan skin tone, even my mother-in-law loves the Lust very much, end up gave it to her 😂👌🏼. Dont worry, they all look fabulous with every Indonesian skin tone. Very pigmented, love it, great job. Have you try these lipsticks?which shade do you like to try?



(Left - Right) - Envy, Greed, Wrath, Pride



Anyway, I took some advices to do product swatches, to facilitate you in choosing products. Hope it helps and enjoy 😊💖